Review Film Naura dan Gank Juara, Menelaah Sebuah Kontroversi
Menulis Indonesia – Oke. Fiks. Sekarang
saatnya saya bahas tentang sebuah film yang baru saja saya tonton. Ini kayanya
memang lagi sexy. Sebab, lagi banyak perbincangan di sosial media maupun dunia
pergooglelan tentang beredarnya film yang satu ini.
Oke sebelum baca secara utuh, apa salahnya tonton dan dengarkan penjelasan saya di Youtube ya, Tentang Review Film Naura dan Gank Juara. Saya berbicara tentang telaah saya pribadi tentang film yang dianggap kontroversi alias memiliki pro dan kontra.
Jadi seperti ini hasil saya
menonton, dan ini review film Naura dan
Gank Juara yang bisa diperbincangkan. Siap. Boleh diperbincangan tapi tidak
membulli satu sama lain. Biasakan cerdas dalam menelaah sebuah tulisan yang
dibaca.
Oke saya mulai review Film Naura dan
Gank juara ini. Jadi begini, berdasarkan apa yang telah saya lihat di bioskop
Rabu (22/11/2017). Awal yang menggelitik adalah karena saya kebetulan orang
Lampung. Dan informasi di film itu penjahat ini adalah orang Lampung. Bahkan
mobil yang digunakan berplat Lampung. Tapi saya bukan membahas soal itu ya. Ini
mukadimah saja, agar tidak terlalu tegang. Ayo senyum dulu.
Oke, jadi Naura dan Gank Juaranya ini
saya telaah sebenarnya lebih ingin menyamapaikan pesan moral yang edukasi bahwa
untuk mencapai sebuah juara tidak bisa dilakukan sendiri. Melainkan harus
dikerjakan secara tim dan kompak. Tidak harus egois.
Film Naura dan Gank Juara, Pengabadian disebuah layar |
Bagaimana kok bisa?
Jadi begini, di setiap film tentu ada
faktor konflik dan penanganan masalah. Saya akan bahas satu-satu hingga pada
akhirnya kenapa film ini jadi pro dan kontra. Biasakan baca sampai selesai baru
berkomentar.
Oke saya lanjutkan lagi. Jadi film ini
yang saya lihat di awal adalah sebuah keceriaan anak sekolah yang memiliki
prestasi dibidang sains. Dan mewakili tingkat sains regional. Terus berlomba
untuk memotivasi sebagai seorang pelajar yang cerdas baik dibidang akademik
maupun non akademik.
Hingga terpilihlah tiga orang yang
mewakili sekolahannya, yakni Oki, Bimo, dan Naura. Bimo ini memiliki nilai
terbesar dibanding Oki dan Naura. Namun, seorang guru lebih memilih Naura
sebagai ketua regu dalam acara yang lebih tinggi di sebuah tempat disebut situ
gunung.
Setelah ditentukan, muncullah konflik
pertama dari sosok Bimo yang tak terima dengan ditunjuknya Naura sebagai ketua
regu dalam memimpin perlombaan sains ditingkat regional. Bimo pun protes. Tapi
guru tersebut menyebutkan bahwa Naura memiliki pengalaman.
Bimo pun tak pernah menggubris
kehadirannya Naura. Sementara, diluar sana ada sosok gambaran tingkat
kehawatiran kedua orang tua, yakni kedua orang tua Naura, dimana Naura dan
teman-temannya harus camping di tengah hutan yang teramat luas, bagi anak
sekolahan diusianya.
Dari cerita di atas yang bisa saya coba
pahami adalah masih adanya tingkat keegoisan individu pada anak sekolah yang
ingin tampil dan merasa dirinya lebih baik. Lalu ada yang menelaah dengan
cerdas dari setiap ketakutan dan keraguan orang lain. Termasuk kedua orang
tuanya.
Film Naura dan Gank Juara ini juga lebih
menunjukan ke drama musikal. Terhitung kalau tidak salah sampai ada 7 kali
drama musikal. Di mana adegan anak anak bernyanyi sambil menari. Selintas film
ini mengingatkan saya seperti Petualangan Sherina. Kurang lebihnya seperti itu.
Terus kontroversi film Naura dan Gank Juara ini di mana?
Oke, ini soal pro dan kontra di sebuah
film. Tapi sebaiknya kita bijak menelaah. Begini yang bisa saya telaah. Jadi
memang kenapa ada kontra. Mungkin saja dalam penggunaan atau penyebutan kalimat
“astagfirullah” dari seorang penjahat yang hendak mencuri satwa dilindungi,
maupun sebagai penjahat yang menculik Oki di tengah cerita.
Review Film Naura dan Gank Juara, Menelaah Sebuah Kontroversi |
Ini berbicara etika, logis tak logis,
menyakiti perasaan atau tidak. Di satu pihak wajar kalau ada yang marah. Karena
merasa ada diskriminasi dalam tata bahasa. Kenapa bahasa seperti itu diucapkan
seorang penjahat. Sementara, seorang Naura dan Bimo dalam hal terjepit justru
memotivasi dengan bahasa satire, dengan mengemukakan “Semesta” lengkapnya saya
lupa.
Lalu, selain itu, ada keraguan dan
kehawatiran orang tua. Kenapa sosok Naura menggunakan celana yang pendek yang
memperlihatkan lekukan pahanya yang mungil. Hot Pen. Begitu ya tulisannya. Apa seperti
apa. Semoga tidak dipersoal. Iya, jadi kalau sekarang di Indonesia sangat awam
ya pakaian seperti itu, dikhawatirkan berdampak buruk pada anak. Namun, masuk
segemen selanjutnya sudah normal panjang. Mungkin itu yang dipermasalahkan ya.
Oh iya. Ada lagi. Telaah saya, mungkin tentang
penokohan Pak Sumarsono. Mungkin pada adegan pak Sumarsono dan tiga penjahat
lainnya, ini yang dianggap sebagai penokohan yang tidakb bisa diterima nalar
untuk film anak-anak. Yang dikhawatirkan anak-anak tidak memahami.
Karena Pak Sarwono menampilkan sosok
jenaka, dan genit, tapi ternyata mengerikan dalam artian sebagai ketua
penjahat. Tapi ini penokohan sebuah film yang diupayakan agar film tidak mudah
ditebak. Mungkin ya. karena di beberapa status ada yang bilang bahwa ada adega
yang seiko banget ini penjahat. Tapi saya ndak begitu paham apa yang dimaksud
seiko oleh beberapa orang.
Jadi ini memang dari tata bahasa, konsep
kostum Naura, dan penokohan yang membuat sebagian orang mencibir. Oke sekali
lagi sebuah film tidak lepas dari pro dan kontra. Makanya kenapa setiap nonton
film anak harus didampingi. Ini agar bisa langsung dijelaskan. Bahkan pertelevisian
dan pergooglean itu bahay kalau anak nonton sendirian. Karena belum bisa
mencerna dan menelaah dengan baik. Untuk itu kita sama-sama belajar menjadi
orang tua yang bijak.
Lalu apa yang bisa disimpulkan saya:
Film ini film petualangan yang memiliki
unsur komedi. Dan konfliknya ada di bagaimana seorang anak-anak mengatasi
sebuah masalah dan menurunkan tensi egonya demi sebuah status juara. Tapi tak
terlepas dari pro dan kontra yang ada. Seperti bagaimana dalam penggunaan
bahasa yang baik. Bagaimana seorang penjahat dengan watak jahatnya tidak
mencederai siapapun. Dan bagaimana etika seorang anak kepada anak lainnya,
mungkin itu ya?
Dan ?
Film Naura dan Gank Juara ini berhasil
membuat saya penasaran dengan segala pro dan kontranya. Sebagian di luar
berbicara kok film itu ditonton kan gak baik? Di situ saya jadi ingin melihat
seperti apa. Begitu pun yang lain. Jangan-jangan ini adalah sebuat set latar
kenapa diciptakan agar pada nonton. Ih saya jadi ikut suudzon. Oke saya ralat. Jadi
mungkin penulis skenario, produser, maupun siapapun memiliki tujuan tertentu
kepada orang tua dan anak. Inilah media pembelajaran. Sebuah film itu sebuah
media. Dan pendampingan juga pengarahan perlu dilakukan.
Jadi tidak ada salahnya, menurut saya. Terlepas
pro dan kontra itu hak masing-masing orang. Yang jelas diluar pro dan kontra
yang terjadi memang tujuan film ini berusaha tampil mengedukasi bahwa
kepentingan bersama itu lebih besar dari pada seorangan. Karena bersama itu
akan besar dan mampu mengalahkan siapapun termasuk menjadi juara.
Inilah film petualangan, Naura dan Gank Juara yang telah saya tonton dan
review. Semoga berkenan. Coba tulis komentar yang santun. Gimana pendapat
kalian. Saya juga masih belajar dalam menelaah. Yuk biasakan komentar cerdas...
Ditunggu ya...
(Boleh Mampir Juga ke : Kirim Naskah : Cara Mengirim Naskah Novel Lewat Email)
6 komentar
Add komentarMantap, namanya pro kontra pasti ada saja... Bahkan di film bagus sekalipun
ReplyEh.. Saya pun bertanya "seiko" tuh maksudnya apa? Saya pikir awalnya typo, ternyata emang ada artinya ya?
Replypenjahat yang berlebih gitu sih mbk, mungkin, begini yang dimaksud, bersandiwara dalam kejahatan. tapi dia sebetulnya penjahat ulung. kasar. he
ReplyOhh begitu ceritanya, kalau gitu aku ngga jadi nonton filmnya karena aku suka film yang ada bau bau horornya.. Hehe..
ReplyTAPI aneh ya kik penjahat ucap istigfar, seharusnya dia taubat.. Berarti sekarang bahasa2 religi yang sering kita pakai, banyak disalah artikan ya? Duhh ssuatu yaaa.. Kangen syarini.
Psiko mungkin mksdnya mba. Psikopat
ReplyNah disitulah yg disayangkan. Ada tiga adegan kalau tak salah. Mungkin maksudnya tidak untuk melecehkan. Tapi behubung ini sudah ke publik ya mau tak mau lah jadi bahasan orang banyak dan berhak untuk menilai.
ReplyBiasakan Tulis Komentar Usai Membaca