PROFIL KOMUNITAS PERPUS KELILING LAMPUNG (PKL)
I.
PROFIL
KOMUNITAS PERPUS KELILING LAMPUNG (PKL)
A.
Sejarah
Komunitas
PKL
Komunitas Perpus
Keliling Lampung atau akrab disapa dengan PKL merupakan komunitas yang giat
membuka perpustakaan keliling secara mandiri. Pada awal berdiri komunitas ini
lebih banyak menggelar buku-buku sebagai bahan bacaan dari koleksi pribadi
anggotanya.
Perpus Keliling Lampung
ini sendiri terbentuk dari sekumpulan anak muda Lampung dengan berbagai macam
latar pendidikan namun aktif di dunia kepenulisan. Hal ini dibentuk karena
ingin melakukan sesuatu untuk masyarakat sekitar, tidak hanya bisa menghasilkan
karya tulis, namun juga lebih dekat dengan masyarakat dengan membuka
perpustakaan keliling.
Untuk itu, PKL
terbentuk pada 8 Mei 2016. Sekretariatannya sendiri ada di Lampung Tengah, ada
di Jl. Duta No. 06, Kelurahan Simbarwaringin 11a, Kec. Trimurjo. Namun, untuk
buka lapak baca gratis, PKL berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, dari
satu komunitas satu ke komunitas lain.
PKL ini juga merupakan
komunitas yang terus berupaya menjadi penghubung antar komunitas ke komunitas,
komunitas ke pemerintah, dan komunitas ke masyarakat yang mau ikut membangun
dunia literasi dan menggerakan budaya minat baca di Provinsi Lampung.
Saat ini PKL digerakan
oleh tiga penulis asal Lampung dengan berbagai latar belakang pendidikannya,
yakni Yoga Pratama asal Lampung Tengah, Ahmad Fauzan asal Bandar Lampung, dan
Desi Ilham Sianturi asal Lampung Utara. Untuk keanggotaanya sendiri, terdapat
anggota aktif dan hanya menjadi relawan dalam pegelaran buku-buku bacaan di
setiap minggunya.
Komunitas ini tak hanya
menyediakan lapak buku bacaan secara gratis. Namun, komunitas ini berkolaborasi
untuk menghasilkan penulis-penulis muda asal Lampung. Dengan wadah ini
diharapkan para penulis bisa ikut serta dalam giat literasi untuk menumbuhkan
minat baca masyarakat.
Harapan kami semoga PKL
terus menjadi wadah kolaboratif dan penghubung komunitas dengan berbagai
intansi dan masyarakat dalam meningkatkan minat baca anak-anak di Lampung tanpa
terkendala keberadaan fisik sebuah perpustakaan. Selain itu juga anak-anak di
Provinsi Lampung bisa terus meningkatkan daya saing di bidang kepenulisan di
kancah nasional maupun internasional.
Visi dan Misi
Visi
1.
Menjadi komunitas berjiwa
muda yang fokus berkarya & berkontribusi pada minat baca dan tulis.
Misi
1.
Membentuk karakter
masyarakat melalui kebiasaan membaca buku.
2.
Jemput bola agar masyarakat
dapat mengakses perpustakaan.
3. Membangun
berbagai relasi dengan komunitas lain terkait pengembangan pendidikan dan minat
tulis-baca.
4. Menjadi
penghubung antar komunitas ke komunitas, komunitas ke pemerintah, dan komunitas
ke masyarakat yang terus menyuarakan dunia literasi minta tulis dan baca
masyarakat Lampung.
5. Menyalurkan
bantuan pendidikan berupa fisik maupun non-fisik.
6.
Memberikan ruang diskusi kepenulisan.
B.
LATAR
BELAKANG
Cita-cita PKL sebenarnya sangat
sederhana, tersedianya akses tulis dan baca untuk anak-anak di Provinsi
Lampung. Akses baca dan tulis itu tidak hanya terpusat di kota-kota besar, di
pusat pemerintahan kota/kabupaten, tapi akses tersebut merata hingga ke pelosok
daerah, baik pegunungan maupun kepulauan, dari daerah yang memiliki jalan
bagus, maupun daerah yang tak tersentuh pembangunan karena akses jalan yang
rusak.
Permasalahan kenapa minat baca di Indonesia
itu rendah, bukan karena tidak tersediannya buku, bukan karena faktor anggaran
dari pemerintahan yang minim. Namun, karena sedikitnya orang yang tergerak
untuk membangun dunia literasi, dari menulis dan membaca. Hal ini juga karena
pusat peredaran buku hanya berkutat pada pusat kota/kabupaten, tak ada
pemerataan. Maka hal ini yang menjadi faktor lingkungan tidak mendukung
anak-anak di pelosok derah untuk bisa akses baca buku dengan mudah.
Padahal, jikalau kebiasaan membaca
menjadi kebiasaan hidup, maka dengan sendirinya kebiasaan membaca tersebut akan
memudahkan masyarakat untuk menulis. Hubungan antara membaca dengan menulis
sangat ketat, meski tidak seketat antara mendengar dengan berbicara. Untuk
dapat menulis, kita harus membaca. Membaca adalah sarana utama menuju
keterampilan menulis. Untuk itu, PKL hadir membangun wadah komunitas
kolaboratif yang siap bekerjasama dengan komunitas, pemerintah, maupun intansi
swastaa, dan masyarakat secara pribadi dalam membangun daerah dengan dunia
literasinya.
Kami para penggerak PKL percaya, bahwa
Indonesia masih punya kesempatan, anak-anak mudanya masih punya banyak karya,
dan dunia baca tak akan hilang, dan bisa lebih ditingkatkan, maka Indonesia
bisa menjadi lebih baik lagi. Salah satunya dengan membangun budaya membaca.
PKL sendiri saat ini sedang berupaya
untuk dapat mendirikan perpustakaan rumahan dan bisa memberikan manfaat bagi
masyarakat sekitar, yakni dengan karya-karya rumah tangga dan hasil olahan
masayarakat setempat, dari kebiasaan membaca bisa menjadikan masyarakat
setempat menghasilkan sebuah produk dan bisa meningkatkan taraf hidup
keluarganya. Maka PKL terus meningkatkan kualitas dan kuantitas buku untuk
dibaca gratis masyarakat
C.
JENIS
KEGIATAN
Selama ini PKL sudah
membangun kerjasama dengan Komunitas Jendela Lampung, CEO, Taman Baca
Masyarakat (TBM) Kampung Merdeka, Kelurahan Kuripan, Bandar Lampung, Malam
Puisi Bandar Lampung, Rumah Literasi Pak Mul (Lampung Tengah), dan berbagai
komunitas lainnya untuk bisa mendapatkan akses buku yang layak untuk bahan
bacaan.
Sementara, kegiatan
rutin dari PKL sendiri adalah berkeliling memberikan bacaan gratis dan layak
bagi masyarakat. (Lihat Gambar).
Informasi
Lebih
Lanjut
Tentang
Perpus Keliling Lampung
Instagram:
PerpusKelilingLampung
CP/WA : 0852 6879 0024
(Yoga Pratama)
II. EVENT PROJECT
2.1 BENTUK
KEGIATAN
Sosialisasi dan Penyerahan Buku
Bantuan, serta pembentukan rumah baca Perpus Kepualauan.
2.2 WAKTU DAN
TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal :
Selasa, 28 Februari – 1 Maret 2017(*)
Pukul :
08.00 WIB - Selesai
Tempat :
Pulau Legundi, Pesawaran
2.3 GAMBARAN
UMUM TEMPAT KEGIATAN
Pulau Legundi
terletak di Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan data kepala desa jumlah keluarga
di Pulau Legundi sebanyak 500 Kartu Keluarga (KK). Namun, antar pulau terputus,
sehingga transportasi untuk ke satu kelurahan di Pulau Legundi juga harus
menggunakan perahu. Mayoritas profesi masyarakatnya yakni petani dan nelayan.
Pulau Legundi
memiliki 8 bangunan sekolah, yakni, 4 Sekolah Dasar, 3 SMP, 1 SMA dan 1
Madarasah Islamiah. Jumlah total murid 463 siswa, dan guru 38 orang dengan
komposisi PNS 11 orang dan honorer 27 orang.
Hanya
saja untuk menjangkau satu ke satuan penyelenggara pendidikan tersebut, harus
menggunakan perahu. Hal ini dikarenakan antar pulau yang terputus, dan akses
jalur darat yang sulit.
Selain
itu, minimnya tenaga pengajar serta buku-buku pelajaran menjadi bagian dari
hambatan siswa/i dan masyarakat sekitar untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan
di Pulau Legundi. Keadaan fisik sekolah akan dilampirkan pada bagian akhir.
2.4 TARGET DAN
PESERTA KEGIATAN
Target peserta dari kegiatan ini adalah
masyarakat Pulau Legundi, pada umumnya, dan siswa-siswi yang ada di Pulau
Legundi pada khususnya.
2.5 SUSUNAN
ACARA
Dalam kegiatan ini, terdapat beberapa bentuk
kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Pengenalan
Perpus Keliling Lampung
Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan untuk
memperkenalkan Perpus Keliling Lampung dan apa saja aktifitas, manfaat, dan
pemanfaatan perpustakaan.
2. Peresmian
Perpus Kepulauan
Didirikannya perpustakaan masyarakat
kepulauan, di Pulau Legundi.
3. Kelas
Inspirasi
Dalam kegiatan ini, kami akan mengajak
siswa-siswi untuk lebih termotivasi dalam menempuh pendidikan agar bisa menjadi
orang sukses. Kegiatan ini akan dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar
tujuan dari kegiatan ini tercapai. Dalam hal ini kami mengajak relawan yang
berprofesi.
4. Pohon
Harapan
Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada
siswa-siswi untuk menuliskan cita-cita yang ingin diraih dengan tujuan
siswa-siswi tersebut termotivasi untuk lebih giat belajar.
5. Membaca Buku
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak
siswa-siswi gemar membaca buku-buku yang dibaca adalah buku yang mendidik.
6. Kelas Kreatifitas
Dalam kegiatan ini, siswa-siswi diajak untuk
berkreatifitas melalui bahan yang disediakan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kreatifitas serta mengasah
soft skill siswa-siswi Pulau Legundi.
2.6 SUSUNAN PANITIA
PELAKSANA
- Koordinator Perpus
Keliling Lampung : Yoga Pratama
- Ketua Event
Project : Kemas Eko Saputra
- Devisi Humas
dan Publikasi : Bakti Saputra
Desi
Ilham Sianturi
- Devisi Kesetariatan : Herliza Dwi Nanda (Koordinator)
Rengga
Wisnu Aditya (Sekretariat)
- Devisi Pulau
Legundi : Eka Septiyana
Penanggungjawab lokasi dan tempat : Abu Yasid
Gambaran dan Kondisi Sekolahan yang ada
di Pulau Legundi
ke
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca