Tidak Suka Baca Buku, Ini Akibatnya....
www.menulisindonesia.com – Penyakit
lama orang Indonesia adalah malas membaca. Jangankan untuk membaca, meluangkan
waktunya sebentar untuk membaca saja enggan. Apalagi setelah dunia media sosial
berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Orang lebih suka baca status
facebook temannya dari pada membaca buku-buku yang memiliki nilai isi, baik
pengetahuan maupun sastra.
Kondisi
ini tentu sangat mengkhawatirkan. Karena seseorang akan sulit membedakan mana
berita yang menuduh dan mana yang hanya sebatas curahat kehawtiran. Di sastra
dan jurnalistik, tulisan akan mengajak pembacanya berpikir jernih. Jadi tidak
mudah asal menyimpulkan sebuah tulisan. Maka tak heran. Saat ini banyak yang
terpancing emosinya karena sebuah tulisan.
Fakta
lainnya, membaca menjadi hal yang sangat tentu membuat seseorang merugi. Ini
karena yang tidak suka membaca tidak memperluas wawasannya. Karena ketika membaca,
hanya satu bacaan, pembaca sedang memperluas wawasannya, dan menambah
pengetahuannya. Kalau tak membaca kita akan sangat kurang informasi. Jangankan
informasi. Kita pun tidak jeli dalam membedakan tulisan per tulisan dan analogi
maksud akan berbeda-beda.
Coba
kita jawab beberapa pertanyaan? Mengapa negara Indonesia susah bersaing dengan
negara-negara lain. Bahkan, Indonesia masuk dalam 60 tingkat membaca rendah
dari 70 negara. Negara Indonesia memiliki 0,01 masyarakatnya suka membaca.
Selama
beberapa kali keliling Indonesia dengan menyemarakan semangat membaca, ternyata
para penggiat literasi juga sepakat bahwa pintu dan jendela ilmu pengetahuan
itu berawal dari suka dan banyak membaca.
Dengan
membacalah, jendela dunia dapat dibuka. Dan kita si pembaca akan bisa melihat
dunia yang sudah terbuka. Tidak tertutup ilmu pengetahuan. Tidak tertutup
sumber informasi. Sehingga cara berpikir kita akan maju dan keluar dari zona
pikiran terbalik dan menuju kehidupan yang terus ada di depannya. Serta bisa
merekam maksud dan tujuan apa yang telah dituliskan dan apa yang disampaikan.
Rendahnya
minat bacat di masyarakat, bisa menyebabkan kualitas suatu bangsa. Ini juga
akan berdampak pada ketertinggalan Bangsa Indonesia, bukan hanya orang per orang.
Seharusnya budaya membaca menjadi suatu kebutuhan, sehingga tidak mudah
terprovokasi informasi dan tidak menuding informasi itu salah. Karena ada
keriteria informasi disampaikan. Dan itu akan mudah dipelajari, jika sering
banyak membaca buku.
Berikut
ini adalah dampak-dampak atas orang-orang yang tidak suka membaca:
1. Tidak
memiliki wawasan yang luas
Orang yang tidak suka
membaca cenderung pengetahuannya tidak akan pernah bertambah. Karena tidak ada
asupan pengetahuan yang diterima pikirannya. Untuk itu membaca buku penting,
karena buku adalah gudang ilmu yang membuka jendela dunia. Jadi seseorang yang
rajin membaca akan mengetahui banyak isi dunia, dari pada dia yang tidak
membaca. Jadi pola pikirnya pun cerdas, baik dalam cara menyampaikannya lebih
intelektual dan berwawasan.
2. Menyebabkan
kebodohan
Karena miskinya ilmu
pengetahuan, dan tak rajin membaca, maka seseorang akan tak pernah tahu
apa-apa. Sehingga tidak memiliki wawasan.
3. Tidak
berkualitas
Orang yang tidak
membaca akan sulit berkembang. Bahkan tidak berkembang sama sekali. Jadi, tidak
memiliki kualitas individu yang baik dalam mencerna ataupun menjelaskan.
4. Ketinggalan
Informasi
Informasi akan sulit didapat. Jika
hanya mengandalkan informasi dari facebook ataupun sosial media, yakinlah,
informasi itu tidak seutuhnya didapatkan dengan benar. Karena tidak ada kajian
yang membenarkan. Beda dengan buku.
Nah
itu dia, beberapa akibat dan dampak ketika seseorang malas membaca buku. Membaca
buku juga menurut banyak khalayak mampu menjernihkan pikiran dan ketidakpahaman
tentang setiap pemaknaan.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca