Film Keira : Lukiskan Keindahan Lampung Dengan Sisi yang Lain
Menulis Indonesia - Lagi! Provinsi
Lampung dilirik industri film nasional yang akan tayang di layar lebar bioskop.
Dan bahkan kali Ini latar sebuah film akan full gunakan latar Lampung. Dan
keindahan pariwisata Lampung pun akan kembali dikenalkan di layar lebar.
Film besutan 7 Rumah Production yang rencanaya
tayang pada April tersebut berjudul Keira. Keira akan diperankan Angelica
Simpler. Dalam adegan film. Angelica atau pemeran Keira ini akan berakting
kepribadian ganda 7 sosok perempuan yang berbeda.
Angelica pun akan beradu acting dengan
artis senior Ray Sahetapy sebagai psikiater, Djenar Maesa Ayu sebagai Ayu, Yan
Widjaja sebagai Leo Pembunuh, Erlando, Gabriella sebagai cewek jagoan dan
lainnya.
Artis-artis dari Jakarta tersebut
diboyong ke Lampung dan rencanaya akan habiskan waktu syuting selama 20 hari.
Film Keira disutradarai dan sekaligus penulis skenario Harry Dagoe Pasca Sunya.
Harry dan tim pun telah memutuskan untuk menunjuk beberapa tempat pariwisata
sebagai lokasi syuting di Lampung. Seperti Pulau Maitam, Teluk Kiluan,
WayKambas Lampung Timur, Gigi Hiu beach dan beberapa air terjun lainnya.
Film yang dipastikan tayang April 2018
ini selain akan memperlihatkan kecantikan wisata Lampung juga menceritakan
tentang Psyco Thriller. Film ini pun dinilai sangat jarang dibuat industri
film. Kalau tidak salah pun terakhir yang mengangkat skema yang sama tersebut
adalah Film Belahan Jiwa di tahun 2005 yang diperankan Dian Sastro yang
memiliki kepribadian 5 perempuan. Dan film Keira ini memiliki 7 kepribadian.
Saya pun dibuat penasaran dengan film
ini. Pada kesempatan peluncuran rencana film, saya pun langsung bertanya dengan
semua pihak yang terlibat. Termasuk gubernur Lampung Ridho Ficardo yang
dijadwalkan akan main di beberapa scine dalam film. Seperti ini pertanyaan saya.
Jika ini mengangkat fokus pariwisata kenapa memilih genre Pshico Thriller yang
notabeneya alur ceritanya pun ditebak akan melukiskan sosok perempuan seiko
yang menurut saya sangat berat dan spesifik. Kenapa tidak mencoba nego film
anak dan keluarga yang untuk semua umur. Kalau film ini kan terlalu segmentid.
Meenjawab pertanyaan saya, Ridho selaku
gubernur justru mengapresiasi film yang bisa diajak kerjasama dalam mengenalkan
potensi keindahan daerah. "Sebagai gubernur tugasnya mendukung dan
mengenalkan daerahnya. Setiap obyek dan segi ada nilai jual, apa nggak takut
karena horor pariwisatanya gimana," kata gubernur lagi.
Menurutnya, ini sudah dibuktikan dengan
film Lawang Sewu, Semarang yang justru semakin laku. Bahkan dirinya dibuat
penasaran dan harus mengunjungi Lawang Sewu. "Jadi ini menarik juga. Kita
promosikan Provinsi Lampung dari banyak sisi. Ada segmen lain. Saya tidak tahu
sudut pandang yang diambil. Apa ini yang diambil dari sisi keindahan atau apa?
Tetapi ia berharap tetap ada daya tarik yang dimunculkan dari berbagai sisi.
Yang penting sisi halal. Asal tidak melanggar hukum. Asal datang bisa
meningkatkan kunjungan pariwisata Lampung," kata Ridho.
Bahkan kedatangan crew film Keira dan
jika berhasil ditayangkan, maka semua sisi konten yang ada di Lampung akan
diangkat. Terlebih filmnya full lokasinya di Lampung. "Dengan angkat semua
sisi Lampung ada yang menikmati tempatnya. Selain jalan ceritanya. Yang penting
hotel penuh, restaurant penuh, dan pendapatan daerah meningkat, lalu masyarakat
sejahtera," tandasnya dengan tegas.
Baca : Sipnosis Film Dilan 1990 : Mereka Berbicara Cinta, Kita Mengulas Kisah
Ray Sahetapy juga berbagi keyakinan
tentang potensi Lampung yang mampu di eksplore dan terjual di nasional melalui
film. Bahkan menurutnya, ini bukan kedatanganya yang pertama. Ini kali kedua
setelah di Liwa ia beradu acting. Modalnya adalah totalitas sebagai aktor dan
mencoba mencerdaskan lewat peran.
Sutradara Film Keira, Harry Dago pun
merasa tersentuh ketika ada sebuah dukungan dalam medongkrak pariwisata di
Lampung. "Film bagi saya tidak hanya media, tapi ada tujuh prinsip dan
tujuh cabang kesenian. Bahkan film adalah induk dari kesenian yang ada di bumi
ini. Bagi saya ini sebuah kesempatan untuk mengangkat kearifan ddan konten
lokal untuk mengangkat Indonesia lewat Lampung," kata dia.
Ia juga bercerita sedikitnya tentang
bocoran film tersebut. "Keira bagi saya seorang wanita yang hidup di
Lampung yang kebetulan bentrokan dengan culture yan buat Keira histeria secara
psikologi sejak kecil sehingga punya 7 kepribadian. Ini sangat menarik sekali.
Zaman sekarang ngerasa waras-waras saja. Tapi ada gejala spesial yang harus
diwaspadai," terangnya.
Baca Juga : Film Dilan 1990 : Benarkah Dilan dan Milea Kisah Nyata? Ini Reviewnya
Maka tak hanya gambar film yang
beradegan seram saja. Pihaknya memastikan akan shooting di titik keindahan
Lampung. "Ini film hiburan yang menegangkan, dan menikmati romance dan
menikmati cantiknya Lampung," tandasnya.
Nah, saya semakin dibuat penasaran.
Gubernur pun akan mengambil peran. Dan situasi film yang diceritakan berkonsep
menegangkan. Bagaimana produser dan sutradara mengawinkam ketegangan sebuah
film yang dramatis dengan keindaham yang dimiliki Lampung. Sangat menunggu.
(Yoga Pratama)
1 komentar:
Add komentarpenasaran sama filmnya, dari pembahasannya saja sudah seru apalagi nanti klo nonton filmnya
ReplyBiasakan Tulis Komentar Usai Membaca