Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen (Cerita Pendek)
Unsur-Unsur
Cerita Pendek (Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Cerpen) – Cerpen merupakan
singkatan dari cerita pendek (short story).
Ia merupakan salah satu genre sastra yang digubah (dirangkai) seorang cerpenis
untuk mengungkapkan ide kreatifnya berdasarkan pengalaman empirik atau empiris (suatu
keadaan yang berdasarkan pengalaman;
terutama yang diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yang telah
dilakukan) dan kontemplatifnya (merenung dan memandang cara
hidup).
Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Cerpen |
Dalam
menulis Cerpen tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan. Misalkan,
unsur-unsur cerita pendek. Seperti bahasan kali ini, www.menulisindonesia.com akan lebih
spesifik memberikan materi tentang unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam
menulis cerita pendek.
Unsur-unsur
cerita pendek ada dua, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur
tersebut terlepas dari unsur-unsur yang dimiliki cerpen lainnya, yakni dua
unsur penting yang akan menjadi refrensi di dalam penulisan cerpen untuk
memenuhi standar kualitatif, seperti struktur cerpen dan ciri-ciri cerpen.
Perhatikan
juga Cara Membuat Kalimat Pembuka Cerpen yang Menarik di sini.
Baiklah
kita akan bahas satu per satu, apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik cerpen
dan apa yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik cerpen :
Pengertian & Contoh Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur
intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu
sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah
komponen-komponen bangunan tersebut.
Jika
salah satu penopang bangunan hilang, maka bangunan lainnya akan roboh.
Begitupun dengan unsur intrinsik, jika salah satu unsur ini hilang, maka karya
tulis tersebut tidak bisa disebut sebagai cerpen.
Unsur
intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar,
gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Kita kupas lagi, satu per satu tentang
contoh unsur intrinsik pada cerita pendek:
1. Tema
Tema
menjadi hal utama di dalam unsur intrinsik cerpen yang harus dipenuhi para
cerpenis. Why? Hal ini karena tema merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya
cerpen. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang
melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen.
Tema
memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar,
permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri,
pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.
2. Tokoh atau Penokohan
Tokoh
atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen.
Tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.
- Tokoh
merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita.
- Penokohan
adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang
diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam
melihat suatu masalah.
Ada
5 jenis karakter tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
5 jenis Karakter Tokoh dalam Cerpen |
A. Protagonis:
Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
B. Antagonis:
Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh protagonis.
Tokoh antagonis ini memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong,
angkuh, congkak dan lain-lain.
C. Tritagonis:
Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini
biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
D. Deutragonis adalah karakter yang paling penting kedua (setelah
protagonis) yang keberadaannya bisa membantu ataupun menyusahkan karakter protagonist.
E. Figuran:
Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam
cerita.
Penokohan
watak dari 5 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode, diantaranya:
1. Analitik
Metode
Anlitik yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau watak
tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala, penakut,
pemberani, pemalu dan lain sebagainya.
2. Dramatik
Metode
Dramatik yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya
disampaikan melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.
3. Plot atau Alur
Alur
atau plot merupakan urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh
penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan alur yang disampaikan
oleh sang penulis, seperti :
- Tahap
perkenalan
- Tahap
penanjakan
- Tahap
klimaks
- Anti
klimaks
- Tahap
penyelesaian
Tahap-tahap
alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan agar cerita
tidak membingungkan orang yang membacanya. Ada 2 macam alur yang biasa
digunakan oleh para penulis, yakni:
A.
Alur
maju.
Alur
maju menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi
lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian
konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan jalan cerita yang runtut
sesuai dengan tahapan-tahapannya.
B.
Alur
mundur.
Pada
alur mundur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut. Bisa
saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok kembali
peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.
4. Latar (Setting)
Ilustrasi Latar Cerita Pendek |
Latar
atau setting mengacu pada waktu,
suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut. Latar akan memberikan
persepsi konkret pada sebuah cerita pendek.
5.
Sudut Pandang
Sudut
pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen untuk
menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, atau ketiga.
6.
Gaya Bahasa
Gaya
bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada
publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di
dalam cerpennya.
7.
Amanat
Amanat
(Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita petik dari
cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya tidak ditulis
secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman
pembaca akan cerita pendek tersebut.
Itulah
7 Hal yang bisa kita perhatikan saat ingin menulis cerita pendek dengan
mendalami unsur intrinsik cerpen. Dan berikut ini unsur ekstrinsik cerpen yang
harus kita ketahui.
Pengertian & Contoh Unsur Ekstrinsik
Unsur
ekstrinsik merupakan unsur-unsur cerpen yang berada di luar karya sastra. Kendati
demikian, unsur ekstrinsik secara tidak langsung dapat mempengaruhi proses
pembuatan suatu cerpen. Adapun unsur ekstrinsik cerpen yang dimaksud adalah :
1.
Latar
Belakang Masyarakat
Latar
belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang
mempengaruhi penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi penulis, di antaranya sebagai berikut:
- Ideologi
Negara
- Kondisi
Politik
- Kondisi
Sosial
- Kondisi
Ekonomi
2.
Latar
Belakang Penulis
Latar
belakang penulis merupakan sebuah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong
penulis dalam membuat cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa
faktor, di antaranya adalah:
- Riwayat
Hidup Penulis
- Kondisi
Psikologis
- Aliran
Sastra Penulis
3.
Nilai
yang terkandung di dalam cerpen
Ada
beberapa nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen. Dan
nilai-nilai tersebut diantaranya adalah:
- Nilai
Agama
- Nilai
Sosial
- Nilai
Moral
- Nilai
Budaya
Nah
itulah unsur-unsur cerita pendek yang bisa kita pelajari untuk bisa menulis
cerita pendek yang menarik. Jangan lupa baca artikel tentang cara menulis
cerita pendek lainnya di Menulis Indonesia.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca