Cerpen Singkat Tentang Persahabatan Sejati
Ilustrasi Cerpen Singkat Tentang Persahabatan Sejati |
Menulisindonesia.com – Berikut
ini adalah cerpen singkat tentang persahabatan. Dan merupakan juga kumpulan
cerpen singkat dan menarik. Sebuah cerpen persahabatan sejati.
Meski
ini merupakan cerpen pendek sekali. Namun inilah salah satu contoh cerpen
singkat pendidikan. Khususnya cerpen tentang persahabatan di sekolah.
Cerpen
ini berjudul Sahabat – Sahabat Dewi.
Cerita pendek ini ditulis oleh Aluna Kirania Rizky Danova
- Siswa SD Muhammadiyah Metro Pusat, Kelas: II (dua).
Meski
masih sekolah dasar. Cerpen ini juga dimaksudkan sebagai salah satu cerpen
tentang persahabatan di sekolah SMA, SMP, SD, hingga TK dan Paud.
Ceritanya
mengalir dan sangat menarik. Berikut kita simakm cerpen singkat tentang
persahabatan karya Aluna Kirania berjudul Sahabat Sahabat Dewi.
Cerpen Singkat Tentang Persahabatan
Namaku
Dewi, setiap hari melakukan aktifitas sama seperti anak sekolah lainnya.
Kegiatan yang sebenarnya wajib bagi anak seusia kita, tetapi tidak semua bisa
menikmatinya, beruntunglah kita yang dapat merasakan indahnya bangku sekolah.
Seperti biasa setiap hari aku bangun sekitar jam 6 pagi, bersiap-siap mandi,
pakai baju, makan dan siap berangkat sekolah.
“Aira,
yuk berangkat…” panggilku di depan rumah sahabatku.
“Tunggu
bentar Wi,” sahut Aira dari dalam rumahnya.
“Yuk,
udah beres nih,” katanya sambil menarik tanganku.
“Otre,
mari kita pergi,” balasku penuh semangat.
Sesampainya di sekolah, sebelum guru datang,
kami mengobrol dan bercanda. Sampai akhirnya Bu Guru datang dan anak-anak kelas
2-Nuh berbaris persiapan untuk masuk kelas. “Siaaaap geraak.” Perintah ketua
kelas. Satu persatu kami masuk ke dalam kelas dengan tertib.
Besoknya hari jumat, seperti biasa sebelum
masuk kelas dan sebelum guru datang kami berkumpul membuat lingkaran kecil dan
bermain permainan tebak tebakan. “Bagaimana cara memasukan gajah kedalam
kulkas?” Tanyaku pada teman-teman memulai permainan.
“Mana bisa, orang gajah gede kok dimasukin
kulkas,” kata Yanti. Karena semua teman menjawab tidak ada yang benar, “salah,” kata ku.
“Terus apa jawabannya, kalau salah semua
jawaban kami,” kata Irma yang dari tadi penasaran.
“Mau tau jawabannya, ini jawabannya buka
kulkasnya dan masukan gajahnya ke dalam kulkas,” jawabku sambil tertawa.
Teman-temanpun menyorakiku tak terima dengan jawabanku. Kita tertawa sampai
akhirnya waktu masuk kelas tiba dan kami kembali berbaris.
Baca Juga: Cerpen Persahabatan di Pesantren: Asaku, Asamu, Karena-Nya
***
Hari minggu pun tiba, pagi-pagi sekali aku
bangun dan siap-siap untuk sepedaan bersama teman-temanku mengelilingi
perumahan, oiya aku lupa kalau aku tinggal di perumahan, jadi kami bisa main cuma
di sekitar perumahan saja, kalau keluar perumahan kami tidak boleh sama orang
tua kami, apa lagi di pintu gerbang dijaga oleh satpam. Hari itu aku, Aira,
Irma dan Santi bermain sepeda keliling perumahan sampai lupa waktu, tak terasa
hari sudah siang. “Yuk kerumahku kita makan dulu,” kata Aira.
“Kerumahku saja, nanti habis makan kita langsung
main pasar-pasaran,” jawab Santi. Semua berebut untuk ngajak kawan kawan nya
untuk makan dirumahnya.
“Gini aja, gimana kalau kita hompimpah saja,
siapa yang menang kita makan dan main dirumahnya,” kataku kepada temann-teman.
“Oiya, betul-betul, ide yang bagus tuh,”
jawab teman-teman serentak. Akhirnya setelah hompimpah kita makan dan main di
rumah Aira. Karena Aira yang menang hompimpah. Tak terasa kami bermain di rumah
Aira cukup lama juga, sampai kami harus dijemput orang tua kami masing masing. Hari
ini sungguh hari yang melelahkan bermain bersama teman teman di hari libur
Seperti biasa setelah hari libur kami
harus pergi ke sekolah keesokan harinya, hari itu adalah hari Senin, setiap Senin
kami selalu upacara sekolah, karena buru-buru berangkat sekolah aku kelupaan membawa
topi.
“Dew... mana topimu, kok gak pakai,” kata Santi
kepadaku.
“Aku lupa San, karena buru-buru tadi,”
jawabku sambil garuk-garuk kepala.
Tiba tiba datang Aira, sambil membawa topi.
“Nih Dew topi mu,” Aira memberikan topi padaku.
“Loh kok bisa topiku sama kamu Ra?” tanyaku
pada Aira sambil terkejut.
“Iya, kemaren Sabtu setelah kamu pulang, aku
lihat topi kamu di atas meja ketinggalan, jadi aku bawa saja, karena aku tau
pasti kamu nanti mencarinya,” jawab Aira.
“Wah... kalian memang temanku yang baik,”
kataku kepada Aira juga pada Santi.
Bell sekolah pun akhirnya berbunyi, kamipun
siap-siap pergi ke lapangan sekolah untuk upacara. Itulah sahabatku, mereka sangat
baik dan tidak pernah berantem, kami saling pengertian satu dan lainnya.
Baca Juga: Cerpen Persahabatan Sedih - Rindu ASMAmu
Itulah
contoh contoh cerpen singkat tentang persahabatan sejati di sekolah yang bisa
kita pelajari. Semoga cerpen ini bermanfaat. Cerpen ini adalah karya kiriman Aluna
Kirania Rizky Danova - Siswa SD Muhammadiyah Metro Pusat, Kelas: II (dua).
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca