Puisi Tentang Perasaan Yang Terpendam Terbaik
Menulisindonesia.com – Ini adalah Puisi
Tentang Perasaan Yang Terpendam, dari puisi memendam rasa,
puisi tentang rindu yang terpendam, puisi tentang perasaan ku kepada seseorang,
sampai puisi tentang perasaan kecewa.
Juga
puisi puisi ini adalah puisi cinta yang terpendam. Berikut puisi ini juga yang
dapat menjadi contoh bagaimana cara menulis puisi tentang perasaan yang terpendam
dan perasaan kecewa, baik cinta maupun rahasia dan kepada sahabat.
Puisi
ini diambil dari Buku Kumpulan Puisi “Serdadu Rasa” Karya Yoga Pratama. Puisi
ini juga sebagai salah satu media pembelajaran contoh cara menulis puisi
tentang persaan, cinta dan kasih yang keterkaitan lainnya.
Kumpulan Puisi Tentang Perasaan Yang Terpendam
Berikut
contoh contoh puisi tentang perasaan yang terpendam karya Yoga Pratama:
Batu Nisan, Bunga Kamboja, dan Diriku
di
kota ini
hari-hari
adalah deburan ombak
dari
kapal-kapal bersandar
yang
sendu dinantikan kepulangannya
suara
azan sampai ke langit
lebih
lagi ombak dilautan berzikir
pepohonan
bermunajat
suaranya
nyaring
senada
dan merdu
akupun
bertanya
apakah
ini puisi terakhirku?
Lukisan
warna nasib yang kumal
bersajak
kehilangan
dan
air mata kepergian
atau
kata-kata yang tertulis ini merupa sebagai desir darah
di
jantung puisi
yang
tak henti-hentinya kau baca
menjelang
kematian kata dan rasa
tenang
saja
jika
seandainya benar
esok
aku tak lagi bernyawa
ini
bukanlah puisi terakhirku
karena
di tempat peristirahatan yang indah itu
di
mana batu nisan, bunga kamboja, dan diriku menjadi satu
menjadi
puisi terakhir yang kutulis bersamamu.
Perjumpaan di antara yang akan Pergi
Ketika
kau tutup sebuah buku
pastikan
kau sudah membaca semua isinya
dan
kau telah menemukan dunia yang baru
yang
belum kau ketahui selama ini.
Lalu
percakapan demi percakapan
isyarat
perpaduan bibir, lidah, dan gigi yang menguntai koor lirik pikiran
maka
selamilah,
atas
apa yang akan terlahir dari ingatan.
Mengeja takdir
ruhku
gemetar
menghitung
waktu
mencoret
tanggal-tanggal
di
antara siapa yang lebih dulu kupinang
kamu
atau kematian.
Jatuh Cintalah Padaku
Jatuh
cintalah padaku
maka
akan kutulis dirimu di dalam suatu bait
cerita,
puisi, ataupun keluh kesahku pada kertas
kan
kujadikan kamu bagian-bagian dari isi perpustakaan
serta
di antara tumpukan-tumpukan kata di setiap toko buku.
Undangan Pernikahan
Suaranya
serak
semacam
radio kusut
tak
enak didengar telinga
tapi
penting untuk dinanti.
“a..
aa.. aaa..”
diulang
terus menerus
suara
perempuan itu terbata-bata.
Lama
kekasih pria menunggu
si
perempuan tetap tak terdengar jelas.
15
menit berlalu
si
perempuan pun mulai tenang
kuat
hatinya seperti baja
lalu
ia lanjutkan cerita.
Panjang
lebar ia sampaikan
si
pria menaruh harapan.
Giliran
waktu serius
si
pria terkejut
dan
menjerit
bak
benda tajam menghunus.
Di
awali dengan doa
dan
ia tenggak racun serangga
undangan
pernikahan mengakhiri nyawa.
Celaka?
Apa
kau tahu bentuk dosa dan rindu?
Selain
mengetahui berapa kali dalam sehari dedaunan gugur
dan
patahnya ranting-ranting pepohonan.
Apakah
kau tahu bentuk kekal oleh hasrat dan rasa malu?
Selain
berharap pada masa lalu
dan
mencintai kehilangan.
Apakah
kau tahu berapa jumlah rintik hujan?
Selain
pohon-pohon yang tumbuh serupa lelatu
dan
mencintai dengan kesombongan.
Apakah kau tahu itu?
Jika
kau mengetahuinya
itulah
celaka yang sedang dipertanyakan.
Ritual
Dalam
sebuah rencana
ke
pelaminan misalnya
di
antara yang tak pernah bisa dipahami
kebiasaan
dari para leluhur
mengunjungi
makam
meminta
restu.
Dalam
sebuah permohonan
ke
pelaminan misalnya
entah
apa yang dinego
antar
ke dua calon mempelai dan pihak keluarga
soal
mahar biasanya.
Dalam
sebuah rencana
dirikan
pesta misalnya
kebiasaan
di zaman apa lagi ini
pesta
besar, makan besar, hingga biduan yang berdada besar
di
sajikan ke para tamu undangan.
Mungkinkah
ini ritual?
saat
saat
dokter muda itu menyatakan aku terkena typus,
saat itu juga aku takut pulang ke rumah, dan kau tawarkan rumahmu untukku
singgah beserta obatnya, kau memintaku untuk membayarnya hanya dengan setia
Ini tentang kamu
sebenarnya
aku tak pandai untuk menulis puisi apalagi tentang cinta, aku hanya penggerutu
yang masih malu-malu menjadi diriku seutuhnya
hanya
saja, kau terlalu kuat untuk menguatkanku, menguatkan untuk tetap bertahan dan
percaya dengan yang namanya cinta ataukah memang ini karena kau yang teramat
setia
lalu
apa yang kau cari dariku; sekedar kata-kata yang kau nantikan setiap pagi
sebelum berangkat ke sekolah
menurutmu
kata-kata dariku melebih uang saku yang diberikan ibumu; dan saat itu aku baru
percaya kamu sedang mengelabuhiku.
Metafora Rasa
Kamu,
serupa hitam kopi
di
antara belukar hutan hujan tropis yang ranum
bermekaran
namun meninggalkan kerapuhan.
Kamu,
benalu rasa
yang
takkan pernah bisa habis
menjelma
seganas-ganasnya kuda.
Oh,
kamu...
yang
lara mengadu kebohongan rindu.
Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku
Aku
sedang mencari namamu,
di
bait buku puisi lamaku
siapa
tahu aku pernah menulisnya
namun
saat ini aku lupa
di
mana buku puisi itu?
Aku
sedang mencari namamu,
di
bait buku puisi lamaku
kalau
tak salah dulu aku pernah melihatkannya padamu
di
dalam angkutan kota yang mengantar kita ke sekolah.
Aku
sedang mencari namamu,
di
bait buku puisi lamaku
tapi
aku benar-benar lupa di buku yang mana?
Ah
ya, akhirnya aku ingat
namamu
yang pernah ada di bait puisi lamaku itu
aku
ingat sekarang
puisi
itu telah lama kulenyapkan
tak
perlu kamu mampir lagi ke sini
untuk
kembali dibuatkan puisi
aku
sudah lupa berpuisi tentangmu seperti apa?
Baca : Puisi Untuk Hari Ibu Dari Kumpulan Puisi Tentang Ibu
Itulah
contoh contoh puisi tentang perasaan yang terpendam. Semoga kita bisa menikmati
setiap bait puisi yang ditulis.
Sekian
informasi yang bisa disampaikan. Semoga puisi ini bermanfaat. Terimakasih.
Salam.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca